Powered By Blogger

Selasa, 09 November 2010

PROFIL DESA PAKATTO


PROFIL DESA PAKATTO

A. GAMBARAN UMUM
Sejarah sinkat desa pakatto pada tahun 1965 masih system distik yang bernama distik borongroe wilaya distik borongroe yang diperintah oleh seorang gallarrang yaitu gallarang boorongloe tahun 1965-1979 terbentuk lingkungan pakatto 1973 lingkungan pakatto berubah menjadi desa pakatto tahun1990,desa pakatto dimekarkan menjadi dua dasa yaitu desa pakatto dan desa persiapan nirannuan.
Secara administrative dasa pakatto berada diwilaya kecamatan bontomarannu kabupaten gowa propinsi Sulawesi selatan.
Secara geografis desa pakatto berbatasan dengan
Desa timbuseng disebelah utara
Desa sokko;lia disebelah selatan
Desa nirannuang dandesa mata allo disebelah timur
Kelurahan bontomanai disebelah barat
Luas wilayah desa 1.134 HA yang terbagi atas empat dusun yaitu pakatto caddi parang carammeng pakatto lompo dan lantebung jarak deas ini dengan ibu kota kecamatan 2 km dengan ibu kota kabupaten 16 km dengan waktu tempuh sekitar 30 menit dengan menggunakan kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat ,sedangkan jarak dari ibu kota propinsi 23 km dengan waktu tempuh 50 menit
B. KONDISI LINGKUNGAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR FISIK
B.A.Linkungan
Dilihat dari segi morfologinya. Desa Pakatto termasuk morfologi dataran rendah yang merupakan hamparan sawah dan perkebunan kemiringan 00 – 100, dengan ketinggian berkisar 25 m dpl. Jenis tanah liat dan sebagian wilayahnya  mempunyai tanah litosal ( tanah bercampur batu) dengan warna merah kecoklatan dan ada yang abu abu. Takstur tanah halus dengan solum tanah berkisar 20 sampai 45 cm.
Sesui dengan posisinya yang dekat garis katulistiwa, iklim desa pakatto beriklim tropis serta memiliki dua musim,yaitu musim hujan dan musim kemarau Musim hujan biasanya terjadi pada Bulan November sampai dengan Bula April dan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan desember sampai dengan februari, Bulan mei sampai Oktober adala musim kemarau, Kekeringan terjadi pada bulan agustus sampai dengan September.
B.B. Permukiman
Permukiman Desa Pakatto terpusat dan tertata menurut perkampungan dan ruas jalan. Desa Pakatto terbagi atas empat dusun. Yaitu :
·         Dusun Pakatto Caddi, 3 RW dan 10 RT
·         Dusun Parang Carammeng, 2RW dan 4 RT
·         Dusun Pakatto Lompo 3RW, dan 14 RT
·         Dusun Lantebung,  2 RW dan 6 RT
Kondisi permukiman teratur dan kurang padat dengan luas permukiman 319 HA atau sekitar 28% dari luas desa. Bewrdasarkan jenisnya, rumah didesa ini terbagi atas rumah permanen sebanyak 740 unit dan non permanen sebanyak 130 unit. Jumlah yang memanfaatkan jembatan berkisar 70% dan sisanya membuan kotoran disolokan sungai dan sembarang tempat.
Sekitar 90% Rumah mempunyai halaman dimana masysrakat memanfaatkannya tanaman obat keluarga, warung hidup, menanam buah buahan, dan menanam tanaman hias.
Tabel
Jumlah Sarana Pelayan Masyarakat
NO
Pelayanan Msyarakat
Jumlah
1
Kantor Desa
1
2
Kantor DIKNAS
1
3
Sekolah Dasar
2
4
SMP
1
5
Mesjid
5
6
Pustu
1
7
Polindes
1
8
Posyandu
15
9
Pasar
1

B.C. Infrastruktur Fisik
Transportasi diDesa inicukup lancer karena posisinya yang terpotong oleh jalan Provinsi, Yakni Jalan Poros Malino , sehingga rata rata setiap dua menit dilalui oleh kendaraan Umum dengan rute Pakatto Sungguminasa. Angkutan umum beroperasi dari jam 05-00 pagi sampai jam 20-00 malam. Ruas jalan sebagian besar beraspal dan sebagian kecil merupakan jalan tanah jalan berbatu.
Tabel
Jumlah Alat Transportasi Yang Ada Di Desa Pakatto
NO
Alat Transportasi
Jumlah
Keterangan
1
Truk
30

2
Oplet / Mikrolet
40

3
Sepeda Motor
500

4
Sepeda
-
Tidak Terditeksi

Sebanyak 95% masyarakat menggunakan penerangan rumah dengan listrik 5% dengan lampu minyak tanah,Jaringan listrik 100% menjangkau wilayah Desa Pakatto. Adapun masyarakat yang menggunakan penerangan lampu minyak tana disebabkan karna factor ekonomi.
C. KONDISI EKONOMI
Kondisi wilayah Desa Pakatto yang merupakan pedataran sebagian besar terdiri dari persawahan,perkebunan, dan permukiman berdasarkan peta,pembagian lahan terbagi atas persawahan campuran dan perkampungan.Mata pencaharian masyarakat Desa Pakatto terbagi atas beberapa jenis pekerjaan, yaitu petani, wiraswasta,buru harian, pegawai swasta, pegawai negeri dan TNI POLRI.
G. PERTANIAN DAN PERKEBUNAN
Luas Desa Pkatto 1.134 HA terbagi atas areal pertanian 155,3 HA,lahan kering 309,49,HA,dan lain lain. Areal persawahan 155,3 HAterbagi lagi menjadi sawah tada hujan 105,3 HA dan sawah pengairan irigasi 50 HA. Lahan kering digunakan menanam jagung, ubi kayu dan buah-buahan.
Sumber air untuk areal persawahan semi teknis berasal dari bendungan bili-Bili dan pompanisasi. Karena saluran belum semua permanen maka jumlah areal persawahan pada musin kemarau hanya 30 % areal persawahan yang dapat teraliri secara bergiliran
Untuk sawah yang digarap sekali setahun, penanaman yang dilakukan adalah dengan system tumpan gilir padi palawija, sedangkan perkebunan lahan kering mempergunakan model tumpan siri.sistem tumpan gilir padi palawija, yaitu setelah menanam padi dan sawah belum kering dilanjutkan dengan tanaman palawija dan sayur-sayuran.Tumpan sari jagung dengan ubi kayu yaitu penanam hamper dilakukan bersamaan dengan panen yang berbeda sekitar 5 bulan.
Panen untuk padi penanaman pada Bulan Desember dilakukan pada Bulan Maret dan penanaman Bulan April dilakukan pada Bulan Agustus. Produksi rata-rata lahan persawahan bias mencapai 5 ton per HA. Produksi pertanian lainnya yang ada di Desa Pakatto adalah jagung,ubi kayu, dan kacang hija. Untuk hasil perkebunan terdapat mangga,rambutan dan bambu. Jumlah petani penggarap sekitar 15% dan petani pemilik lahan berkisar 85&.
H.  PETERNAKAN
Sektor peternakan yang ada di Desa Pakatto yang di geluti secara professional adlah usaha peternakan ayam potong. Luas kandang ternak ayam potong ada yang mencapai ukuran 30x 7 meter dengan jumlah ayam sekitar 2000 ekor.
Beternak kambing, sapid an kerba, masyarakat melakukannya sebagai usaha sampingan. Metode yang digunakan dalam beternak masih bersifat tradisional, kandang dibawah kolom Rumah.Pemberian makan dilakukan dengan melepaskan diareal padang rumput atau areal tanah kosong.Sore hari dikandang dengan memberinya rumput atau batang jagung. Untuk pemberian obat dan vitamin tidak dilakukan.
Jumlah ternak kambing,sapi dan kerbau menurun, hal ini diakibatkan oleh seringnya terjadi pencurian ternak, dengan kondisi ini peternak lebih memili menjual ternaknya.Jumlah sapi 219 ekor, kerbau 38 ekor, kuda 16 ekor, kambing 15 ekor, ayam buras 3.147 ekor, ayam ras 2.500 ekor dan itik 204 ekor ( data sekunder ,2000 )
I. INDUSTRI
Sektor industri terdapat dua industri besar,yaitu pemecah batu PT. ABP dan pabrik pengolahan tapioca PT. Katelindo Tulus Sejahtera. Industri masyarakat terdiri dari pembuat genteng dan atap nipa.
Bahan baku pengolahan tepun tapioca berasal dari dalam Desa Pakatto, Paccelengan, Jeneponto, Bulukumba dan Maros.Pemecah batu mengambil bahan baku dari Desa Sokkolia dan Mataallo.
Kedua Industri ini menyerap tenaga kerja yang berasal dari masyarakat Desa Pakatto dan sekitarnya, sehingga secara langsung meningkatkan pendapatan sekelompok masyarakat. Untuk pabrik tapioca dikeluhkan masyarakat karna lumbahnya yang mencemari air menimbulkan penyakit kulit ( gatal-gatal )
Pembuatan genteng ditunjang dengan adanya industri pemecah batu, bahan baku berupa abu berasal dari PT.ABP dan semen dibeli di Makassar. Produksi industry berupa genteng,paving blok, dan batako.
Pembuatan atap nipa, bahan bakunya berasal dari Palopo/Malili dan Pattallassang ( kabupateng takalar ). Produksinya di pasarkan di Desa Pakatto dan sekitarnya.
J.  PERDAGANGAN
Kegiatan pasar di Desa Pakatto berlangsung dua kali dalam satu minggu yaitu pada hari senin dan kamis. Pedagang umumnya berasal dari dari dalam dan luar deas dan umumnya merupakan pedagang keliling dari pasar desa ke pasar desa.
K. KONDISI SOSIAL BUDAYA
K.A. Penduduk
Penduduk Desa Pakatto berdasarkan data desa tahun 2001 tercatat berjumlah 3.834 jiwa. Berdasarkan pembagian menurut jenis kelamin, Laki-laki berjumlah 1.920 jiwa atau sekitar 50,4% dan perempuan berjumlah 1.904 jiwa atau sekitar 49,6%.
Jumlah penduduk di empat dusun yang terdapat di Desa Pakatto dapat dilihat dari table berikut :
Tabel
Jumlah Penduduk Setiap Dusun
Dusun
Jenis Kelamin

Total
%

Pria
Wanita


Pakatto Caddi
680
642
1.322
39,5
Parang Carammeng
337
300
637
20,0
Pakatto Lompo
330
453
783
21,1
Lantebung
227
415
632
18,9
Jumlah
1.544
1.810
3.344
100
Sumber Monografi Desa Pakatto Th 2000
Dri Tabel diatas terlihat jumlah penduduk di dusun Pakatto Caddi Dan Pakatto Lompo lebih banyak dibandingkan dengan dusun Parang Carammeng dan Lantebung.Pakatto Caddi 39,5 % atau sekitar 1.322 jiwa yang terdiri dari laki-laki 680 jiwa dan perempuan 642 jiwa. Pakatto Lompo 21,1 % atau 783 jiwa yang terdiri dari laki-laki 330 jiwa dan perempuan 453 jiwa Dusun Lantebung berjumlah 632 jiwa atau sekitar 18,9 %,laki-laki terdiri dari 227 jiwa dan perempuan 415 jiwa, dan Dusun Parang Carammeng 637 jiwa atau sekitar 20.0 % laki-laki terdiri dari 337 jiwa dan perempuan 300 jiwa.
Berdasarkan usia tenaga kerja,yaitu umur 10 tahun sampai 45 tahun berjumlah 2.139 jiwa. Ini berarti tenaga kerja produktif di Desa Pakatto berkisar 56 % dari jumlah penduduk keseluruhan.
K.B. Pendidikan
Sarana pendidika yang ada di Desa Pakatto terdiri dari 2 buah SD dan 1 SMP kedua SD tersebut adalah SD Impres Pakatto Caddi dan SDN Borongkaluku. SD Impres Pakatto Caddi mempunyai murit sekitar 226 anak, dengan jumlah Guru 7 orang 1 kepala sekolah dan 1 penjaga sekolah, SDN Borongkaluku mempunyai murit sekitar 130 anak dengan jumlah guru 7 orang 1 kepala sekolah dan 1 penjaga sekolah, dan SMP Neg 1 Bontomarannu berlokasi di Desa Pakatto 49 guru dan 7 pegawai, siswanya berasal dari Kecamatan Bontomarannu dan sekitarnya.
Faktor yang mengakibatkan pendidikan masyarakat masih rendah adalah factor ekonomi dimana sebagian besar masyarakat belum mampu membiayai pendidikan anaknya. Disampin itu kesadaran orang tua dan anak masih kurang serta kebijakan pemerintah yang kurang tepat. Kebijakan pemerintah ini termasuk kurangnya anggaran untuk sektor pendidikan.

K.C. Kesehatan
Jumlah sarana kesehatan di Desa Pakatto terdiri dari 1 pustu, dan 1 Polindes dan 5 Posyandu dengan jumlah tenaga medis terdiri dari 3 orang.
Jenis penyakit yang sering diderita oleh masyarakat adalah ista, muntaber dan diare.Akses masyarakat berobat ke rumah sakit suda baik. Hala ini ditandai dengan 90 % masyarakat memilih beribat ke pukesmas. Sakit ringan di obati dfengan membeli obat di warung.

2 komentar: